POTENSI DAN MANFAAT TANAMAN BAMBU
Tanaman Bambu yang seperti kita ketahui saat ini, selalu diidentikan dengan
negara Cina atau negara Asia Timur lainnya dimana tanaman ini banyak tumbuh
berkembang biak di dataran negara-negara tersebut, padahal tanaman bambu tidak
hanya tumbuh pada wilayah tersebut saja melainkan hampir diseluruh belahan
dunia termasuk negara Indonesia. Tanaman Bambu adalah tanaman berbunga menahun
hijau abadi (Angiosperma-Perennial-Evergreen Plant) yang berasal dari
Famili Poaceae. Tanaman ini diklasifikasikan ke dalam lebih 10 dari genus dari 1450 spesies yang ada
(Gratani dan Loretta, 2008). Berbagai macam spesies dari tanaman kosmopolit ini dapat
ditemukan di berbagai iklim yang mencakup iklim dingin pegunungan hingga iklim
tropis panas. Tanamanbambudapatditemui
pada sepanjang Asia Timur dari50o Lintang
Utaradi Sakhalin Rusia menuju ke selatan hingga ke Australia
dan terakhi rmenuju ke Barat (India) hingga ke Himalaya (Bystriakova,
2003)
Tanaman Bambu adalah salah satu dari tanaman yang memiliki laju pertanaman
dan daur hidup tercepat di dunia. Bambu terkategorikan
kedalam anggot akeluarga rumput-rumputan
(FamiliPoaceae) dan termasuk dalam hasil hutan
bukan kayu. Sulastiningsih dkk. (2005) mengungkapkan bahwa daur hidup bambu ialah sekitar 3-4 tahun sampai ia
siap dipanen. disokong oleh sistem rizhoma-dependen unik yang memiliki kemampuan untuk tumbuh kurang lebih
sekitar 60 cm perhari, juga tergantung pada kondisi tanah dan juga klimatologi
dimana ia tumbuh (David, 1984). Indonesia saat ini menempati urutan ketiga
negara penghasil bambu terbesar di dunia setelah negara Cina dan Thailand (Hidayat,
2012). Data padatahun 2000,luas
total lahan bambu
di Indonesia adalah sekitar 2.104.000 ha
yang terdiri dari 690.000 ha luas tanaman bambu di dalam kawasan hutan dan
1.414.000 ha luas tanaman bambu di luar kawasan hutan (Inbar, 2005 dalam Arsad
E, 2014). Dengan segala potensi yang dimiliki oleh bambu, hal tersebut meniscayakan
maksimalisasi pendayagunaan potensi tanaman ini sebagai material yang dapat
memberikan solusi terhadap inadekuasi hasil produksi kayu
Berikut ialah potensi pemanfaatan tanaman bambu baik dalam material bangunan maupun
pemanfaatan dalam bentuk yang lain :
1.
Pemanfaatan
Bambu sebagai Bahan Material Bangunan Ramah Lingkungan
Pemanfaatan bahan material
bangunan yang tidak terbarukan yang pada umumnya terbuat dari besi, beton, dan
logam ternyata menjadi kontributor terbesar kedua pada isu pemanasan global.
Hal ini dikarenakan material-material tersebut membutuhkan tenaga besar dan
juga upaya penambangan yang jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang
baik maka dapat memperparah kondisi lingkungan yang sudah rusak. Diperlukan
bahan subtitusi yang dapat menjawab problema demand dan supply
material bangunan yang kualitasnya sama dan ramah lingkungan.
Efa Suriani (2017) dalam jurnalnya
yang berjudul “BambuSebagaiAlternatifPenerapan Material Ekologis: Potensi dan
Tantangannya” mengungkapkan bahwasannya bambu dengan struktur
batangnya yang kuat, kondisi entropi yang rendah, dan potensi daur ulang yang
tinggi dapat menjadi alternatif kayu pada material bangunan. Bambu juga membutuhkan
energi yang lebih sedikit dalam proses produksinya, bambu mennghasilkan kadar
karbondioksida lebih sedikit daripada beton dan besi pada satu siklus hidup
bangunan.
2.
Alternatif
Bahan Bakar Fossil : Biomassa Bambu
Pembuatan bahan bakar alternatif yang
berupa wood pellet hasil dari limbah pengolahan bambu telah dibahas oleh
Effendi Arsad (2015) dalam artikel ilmiahnya yang berjudul “Teknologi
Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu”. Kandungan lignoselulosa dalam bambu
memungkinkan ia untuk menjadi bio-fuel terbarukan untuk mengganti bahan bakar
fosil yang saat ini harganya tidak cukup terjangkau dan ketersediaannya yang
makin hari kian terbatas. Beberapapenelitiantentangwood pellet telahdilakukan, menurut
Wang dan Yan, (2005), pemanfaatanwood pellet mampumengurangiemisi CO2
dan menghasilkanefisiensipanassebesar 80%.
3.
Material
Dasar Pulp Kertas
Bambu yang berlimpah
di Indonesia dapat digunakan sebagai bahan baku multi guna dan memiliki keunggulan
tertentu. Diharapkan bamboo dapat menggantikan bahan baku konvensional, dalam
hal ini kayu. Pada saat ini kayu mulai terbatas dan harganya relatif mahal,
sedangkan bamboo merupakan salah satu keperluan serat pulp untuk kertas terus meningkat,
hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Khusus di Indonesia yang berada
di daerah tropis, tanaman bamboo merupakan salah satu pilihan bahan baku pulp
dan kertas paling penting (Lybeenet al. 2006). Bambu mempunyai keunggulan
jika digunakan sebagai bahan baku kertas, karena cepat pertumbuhan dan mudah diputihkan
setelah diolah menjadi pulp menggunakan proses kraft karena tekstur bamboo sebagai
tanaman monokoti llebih banyak jaringan parenkim, sehingga tidak sepadat kayu.
Pattet al (2005), mengemukakan bahwa selain komponen kimia dan kondisi pengolahan,
morfologi serat bahan berlignoselulosa juga merupakan salah satu faktor yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan pulp dan kertas, karena komposi sijaringan tanaman
dalam sel yang beragam.
Salah satu pemanfaatan tanaman bambu di desa Alas Kembang Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan, yang mengolah bambu menjadi tusuk sate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar