PENYULUH KEHUTANAN

Dengan misi Hutan lestari dan Masyarakat sejahtera dengan pemberdayaan Kelompok Tani hutan

Senin, 29 Mei 2023

 PEMULIAAN TANAMAN DENGAN METODE TOP WORKING



Pemuliaan tanaman merupakan metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik tanaman menjadi suatu bentuk yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sehingga pemuliaan tanaman adalah suatu peoses rekayasa genetika untuk memperoleh sifat-sifat tanaman yang unggul. Sifat tersebut kemudian dapat diturunkan pada keturunan selanjutnya. Salah satu manfaat pemuliaan tanaman adalah meningkatkan produktivitas tanaman. Sifat unggul yang dihasilkan pemuliaan tanaman, membuat hasil tanaman lebih optimal per luas lahannya.

Alpukat (Persea americana)  merupakan salah satu komoditas unggul yang sekarng sedang menjadi promadona . Buah Alpukat merupakan buah yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun demikian, tingginya minat masyarakat terhadap buah Alpukat tidak diiringi dengan peningkatan produktivitas tanaman Alpukat. Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman Alpukat adalah bahan tanaman yang digunakan berasal dari biji dengan kualitas genetik yang rendah.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas Alpukat adalah dengan teknik top working. Top working adalah cara memperbaiki mutu tanaman dengan cara menyatukan antara tanaman yang sudah dewasa berupa pokok pohon dengan entres yang berkualitas unggul, berbuah lebat dan tahan terhadap hama. Tanaman dewasa (tua) mempunyai sel meristem yang rendah dibandingan dengan tanaman muda. Sel meristem bertanggung jawab untuk pemulihan saat tanaman mengalami pelukaan. Sel tanaman yang masih muda cenderung mempunyai potensi regenerasi yang tinggi. Sel dengan potensi regenerasi rendah dapat mengakibatkan lambannya pertumbuhan pada tunas baru.

Satu batang bawah bisa di sambung 4 jenis alpkukat


Top working adalah cara memperbaiki mutu tanaman dengan cara menyatukan antara tanaman yang sudah dewasa berupa pokok pohon dengan entres yang berkualitas unggul, berbuah lebat dan tahan terhadap hama. Teknik top working pada dasarnya sama seperti teknik penyambungan yaitu memadukan batang bawah dengan batang atas, namun pada top working batang bawah yang digunakan adalah pohon dengan perakaran yang kuat.

Teknik top working memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah:

a.            Dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas tanaman

b.            Melakukan peremajaan tanaman tanpa harus menebang pohon

c.             Dapat dilakukan pada semua umur tanaman, tetapi akan lebih efektif apabila dilakukan pada tanaman yang sudah tua.

d.            Tanaman buah hasil top working akan berbunga dan berbuah lebih cepat.

e.            Tanaman top working tidak hanya unggul dalam hal kualitas dan kuantitas tetapi juga unggul dalam perakaran.

f.             Ukuran, bentuk dan rasa buah yang dihasilkan relatif sama seperti induknya.

g.            Dapat meningkatkan nilai ekonomis tanaman buah.

Faktor mempengaruhi keberhasilan Top Working di antaranya  adalah

1.            Kesehatan Tanaman

     Semakin subur tanaman maka proses penyembuhan luka dan pembentukan pertautan yang sempurna akan semakin cepat

2.            Saat Penyambungan

     Saat yang tepat melakukan top working adalah saat awal atau akhir musim hujan dengan suhu rata-rata antara 17 – 25 derajat celcius dan kelembaban rata-rata antara 17 – 25 derajat celcius dan kelembaban rata – rata 60 – 70%

3.            Keterampilan pelaksana

Semakin terampil pelaksana akan menghasilkan prosentrase keberhasilan yang tinggi

4.            Kebersihan alat

 Alat untuk menyambung seperti gunting pangkas dan pisau okulasi harus steril dari penyakit

 

Hasil akhir proses top working

Tanaman yang digunakan sebagai contoh dalam pelaksanaan demonstrasi cara di KTH Sumber Sekar Lestari yaitu tanaman Alpukat. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan top working antara lain:

1.            Alat :

a.            Pisau okulasi harus yang tajam

b.            Grafting tape atau plastik okulasi

c.             Plastik agak besar sebagai sungkup

2.            Bahan yang harus disiapkan adalah:

a.            Entres harus dari bibit yang unggul yaitu berbuah lebat, banyak dan enak juga tahan terhadap hama dan penyakit.

b.            Buatlah potongan miring disisi kiri dan kanan dan bentuknya akan seperti mata kapak, boleh disisakan satu atau dua daun yang di potong kira-kira tinggal 2 cm dari pangkal tangkai, sekaligus sebagai penanda apakah tehnik top working kita berhasil atau gagal tandanya akan kelihatan setelah dua minggu lebih, jika daun masih hijau dan menempel berarti berhasil tehnik yang kita lakukan.

 

Langkah- langkah top working

1.            Pertaman masukkan pisau yang agak runcing kemudian agak di congkel agar kulit dan kayu dapat terbuka dan kemudian masukkan mata tunas yang berbentuk kapak.

2.            Selanjutnya jika telah pas balutlah menggunakan grafting tape atau plastik okulasi kemudian baru di tali dengan ujung plastik supaya entres atau batang atas menyatu sempurna dan tidak ada lubang udara yang bisa memperlambat proses penyembuhan luka.

3.            Setelah diikat sempurna sungkup menggunakan plastik agar tidak terkena terik matahari secra langsung, karena akan mengakibatkan tunas atau entres kering dan tidak terkena air hujan supaya tidak busuk pada sambungan tempelan.

4.            Setelah kurang lebih 3 minggu, bila masih kelihatan hijau segar berarti kita berhasil dalam mempraktikan tehnik top working ini, tapi jangan lepas dullu tali anatara entres atau mata tunas dan pokok batang bawah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar